Sinergi nilai-nilai kearifan lokal terhadap dinamika kehidupan kita saat ini semestinya tidak mengendur. Setiap generasi akan memiliki tanggung jawab untuk merawat serta melestarikan jejak tradisi atau kebudayaan di daerah masing-masing. Secara khusus pandangan ini diperoleh pada saat berkunjung ke sebuah museum yang bertemakan sejarah lokal beserta seni-tradisi budaya di dalam ruang kunjungan tersebut. Salah satunya kini adalah Museum History of Sundaland di Karawang, Jawa Barat.
Saat berkunjung ke Museum History of Sundaland kita bagaikan berputar dalam pusaran waktu di Tanah Sunda berabad-abad silam. Kehidupan masyarakat Sunda sejak era purbakala bahkan jauh sebelumnya sangat fantastis untuk dijelajah melalui kisah dari ratusan benda koleksi.
Dari ketertarikan di awal kunjungan tadi maka kita pun lebih cepat memahami berbagai kisah tentang dekade Kerajaan Hindu-Buddha terbesar dan tertua, mengenal adat-budaya masyarakat lokal Sunda, era perkenalan Islam di Jawa, dan seterusnya. Terlebih lagi kunjungan ini didampingi oleh seorang Pemandu Museum atau Storyteller yang akan membawa pengunjung menjelajah 17 zona edukasi, terkhusus bagi anak-anak.
Seluruh 17 zona koleksi warisan budaya Sunda, yang dilengkapi beragam fasilitas kekinian, terutama teknologi Augmented Reality (AR), telah membuktikan bahwa keberadaan museum ini sangat penting bagi masyarakat. Bahkan, pada tingkat pemahaman yang lebih filosofis, terdapat sejumlah karakter museum telah sejalan filosofi budaya Sunda. Persyaratan museum ini pun telah sesuai ciri-ciri kearifan lokal Sunda antara lain terkait pengalaman, dapat diadaptasi kultur saat ini, terkait system kepercayaan, bersifat dinamis yang terus berubah, dan lain sebagainya.