Sugeng Rawuh
Sugeng Rawuh. Selamat datang di History of Sundaland Museum. Museum ini merupakan museum bertema sunda dengan berbagai spot foto menarik dan dilengkapi teknologi Augmented Reality, bergabung dengan FunWorld Karnival, History of Sundaland Museum menyediakan 17 zona seru untuk belajar dan berwisata. Silakan kepada pengunjung untuk dapat masuk ke link yang sudah disediakan untuk mendapatkan fasilitas Autoself Guided Tour di dalam History of Sundaland Museum
ZONA 1
Selamat datang di Zona Pertama, disini terdapat panggung yang dapat digunakan pengunjung untuk melakukan pementasan tari maupun drama.
ZONA 2
Zona kedua merupakan zona yang menceritakan tentang ” AWAL MULA KEHIDUPAN ” silakan kepada pengunjung untuk dapat menikmati sajian film tentang awal mula terbentuknya bumi dan awal mula kehidupan.
Manusia Purba
Di zona kedua juga merupakan zona mengenal MANUSIA PURBA JAWA , para peneliti mengungkapkan dipilihnya Jawa sebagai tempat tinggal manusia purba karena iklimnya yang tropis. Sehingga manusia purba pada masa itu dapat bertahan hidup dari suhu yang dingin. Setelah iklim di muka bumi mulai stabil, manusia purba kemudian bermigrasi ke daerah lainnya.
ZONA 3
Zona Tiga , penemuan FOSIL MANUSIA PURBA di Tanah Pasundan.
Situs Paleontologi
Temuan situs Paleontologi di wilayah Jawa Barat diawali dengan temuan barang-barang peninggalan Fosil Vertebrata dari fauna di Cijulang. Selain itu, di Jawa Barat ditemukan juga alat-alat dari masa Paleolitik sebagai salah satu produk bentuk kebudayaan prasejarah yang paling tua.
Tanah Pasundan
Tanah Pasundan sebagai tanah tua yang telah terbentuk sejak zaman kapur menyimpan berbagai bukti adanya kehidupan manusia pra-sejarah di masa lalu. Awalnya, Jawa Barat dinilai tak banyak menyimpan bukti kehidupan manusia purba dan kebudayaannya, namun hal tersebut ternyata terbantahkan dengan banyaknya penemuan yang hingga kini masih terus dilakukan oleh para ahli Arkeologi dan Antropologi.
Sundaland
Kawasan ini dikenal sebagai Sundaland atau Tanah Sunda, sebuah istilah yang merujuk kepada bentang daratan lempeng benua dan landas kontinen di Asia Tenggara yang merupakan dataran di atas permukaan laut ketika permukaan laut jauh lebih rendah pada zaman es terakhir. Daratan ini dipercaya sebagai pembentuk Semenanjung Malaya, Kepulauan Sunda Besar termasuk Kalimantan, Sumatra, dan Jawa, serta laut dangkal di sekitarnya, yaitu Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Teluk Siam, dan bagian selatan Laut China Selatan.
ZONA 4
zona Keempat, zona kubur batu dan Austronesia.
Kebudayaan Batu dan Perunggu
Kebudayaan Batu dan Perunggu masyarakat Austronesia saat bermigrasi ke tanah Pasundan, Migrasi adalah mobilitas penduduk yang melintasi batas wilayah tertentu menuju wilayah lain dalam periode waktu tertentu. Migrasi suatu komunitas juga membawa serta kebudayaan yang dimiliki oleh komunitas tersebut, serta memungkinkan terjadi interaksi serta adaptasi dengan budaya yang telah ada di wilayah tersebut.
Austronesia
Penduduk Asia Tenggara daratan ataupun kepulauan yang didominasi oleh para migran Austronesia telah memiliki kepandaian yang meluas di awal tarikh Masehi sebelum datangnya pengaruh asing. Salah satunya adalah pengembangan pola pikir yang menjadi dasar bagi budaya spiritual berupa penghormatan terhadap nenek moyang. Hal ini menjadi pengaruh yang erat kaitannya dengan budaya penguburan mereka.
ZONA 5
Selamat Datang di Zona Lima , Gelegar Krakatau dan Suku Baduy
Gunung Krakatau
Pulau Jawa dengan Sumatera dulu menyatu. Bersama Kalimantan, kemudian membentuk daratan yang disebut Sunda Besar. Pemisahan Jawa dan Sumatera diyakini adalah akibat letusan Gunung Krakatau sebagai penyebab pemisahan ini. Pendapat yang mendukung pemisahan Jawa dan Sumatera karena letusan Krakatau, mengacu pada Pustaka Raja Purwa, yang ditulis pujangga Jawa, Ronggowarsito, pada tahun 1869.
Suku Baduy
Wilayah Jawa bagian barat jauh saat masih dalam masa prasejarah telah dihuni oleh masyarakat yang beradab dengan beberapa kepandaiannya. Dalam kajian para ahli arkeologi dan sejarah dapat diketahui bahwa penduduk prasejarah Jawa bagian barat tersebut adalah mereka yang mendukung kebudayaan Austronesia.
ZONA 6
Selanjutnya kita sampai di zona keenam yakni zona KEBUDAYAAN BUNI
Kebudayaan Buni
Kebudayaan Buni terdapat di wilayah Pesisir Banten dan Jawa Barat seringkali ditemukan beberapa penemuan benda-benda proto sejarah bercorak Austronesia, memang diyakini bahwa migrasi Austronesia mencapai hampir seluruh wilayah Nusantara termasuk di kedua wilayah tersebut.
Budaya Materi
Budaya Materi merupakan bagian dari bentuk kebudayaan, seperti halnya budaya materi dalam bentuk gerabah. Upaya memahami sejarah budaya sebuah kelompok manusia dengan segenap proses budaya yang telah berlangsung dapat dilakukan diantaranya dengan mengamati budaya materi tersebut. Kesamaan teknologi, fungsi dan juga pola hiasnya merupakan bagian-bagian yang menjadi konsep budaya yang dituangkan dalam budaya materi suatu kelompok.
Kendi
Kendi terakota ini salah satu peninggalan kebudayaan buni, berfungsi untuk menyimpan air sebagai kebutuhan utama di dalam gubuk masyarakat kebudayaan buni.
Mangkok
Mangkok terracotta ini digunakan sebagai peralatan makan dan biasanya mereka juga menggunakan mangkok terracotta ini sebagai buah tangan kepada pendatang / tamu ketika mengunjungi mereka .
ZONA 7
zona Ketujuh , Kerajaan Kerajaan di Tanah Pasundan
Kerajaan Tarumanegara
Berdirinya Kerajaan Tarumanegara dimulai ketika Jayasingawarman melarikan diri dari serangan yang berlangsung di wilayah Salakanagara ia berhasil meloloskan diri. Kemudian di tempat pelariannya pada tahun 358 Masehi Jayasingawarman mendirikan kerajaan baru ditepi sungai Citarum yang kemudian diberi nama Tarumanagara, nama Tarumanagara di ambil dari nama tanaman yakni Tarum atau tanaman pewarna, tanaman ini banyak tumbuh di sekitar sungai Citarum kemudian tanaman perwarna ini menjadi komuditas eksport sumber pemasukan dari kerajaan Tarumanagara.
Epos Ramayana
Dalam Epos Ramayana karya Walmiki yang terjadi sekurangnya pada abad ke 5 hingga abad ke-4 sebelum masehi. Raja Rama memerintahkan Hanuman mencari istrinya, salah satunya di wilayah Yavadvipa, Inilah pertama kalinya nama Yavadvipa disebut dalam kitab tertulis dunia.
Bejana Perunggu
Benda ini Merupakan Bejana yang dibuat dari perunggu dengan bagian tutup bermotif Sapi. Berfungsi sebagai tempat air suci. Fungsinya: untuk alat upacara ritual masyarakat di zaman perunggu dan bentuk Sapi dipercaya masyarakat di zaman itu sebagai simbol kekuatan.
Bejana Suci
Bejana Suci yang banyak digunakan untuk acara ritual keagamaan dengan fungsi menyimpan air suci untuk upacara.
ZONA 8
Zona kedelapan yakni kerajaan kerajaan Sunda dan pengaruhnya hingga saat ini.
Prabu Siliwangi
Prabu Dewata Prana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi (Ratu Jayadewata) putra Prabu Dewa Niskala dan cucu dari Mahaprabu Niskala Wastu Kancana lahir 1401 M di Kawali Ciamis, mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran Pasundan, yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun (1482-1521). Pada masa inilah Pakuan Pajajaran di Bogor mencapai puncak perkembangannya.
Sunda
Berdasarkan Prasasti Kebonkopi II, yang berbahasa Melayu Kuno dengan tarikh 932, menyebutkan seorang “Raja Sunda menduduki kembali tahtanya”. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa Raja Sunda telah ada sebelumnya. Sementara dari sumber Tiongkok pada buku Zhufan Zhi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Zhao Rugua menyebutkan terdapat satu kawasan dari San-fo-ts’i yang bernama Sin-to kemudian dirujuk kepada Sunda.
Lampu Minyak
Lampu minyak untuk para musafir yang mudah dipindahkan untuk keperluan sehari-hari dengan motif perempuan di tempat lampu minyak ini.
Guci Perunggu
Guci Perunggu yang digunakan untuk menyimpan abu para Ksatria yang telah meninggal. Profil motif Naga adalah perwakilan atau fungsi dari penjaga.
ZONA 9
Selanjutnya zona ke sembilan, pengaruh Kerajaan dan Pemerintahan Islam untuk Tanah Pasundan.
Kerajaan Champa
Berdasarkan dari penelitian doktoral Ahti R Westphal, dari Universitas Minnesota, AS, warga Kerajaan Champa merupakan pelaut yang tangguh dan pandai berdagang. Sekitar abad ke-5 hingga awal abad ke-19, Kerajaan Champa sempat menguasai wilayah Vietnam tengah dan selatan hingga mencapai Laos. Mereka berdagang dengan Tiongkok sampai bangsa Arab.
Pengaruh Islam Gujarat
Masuknya Islam dari Gujarat dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dari Belanda. Ia berpendapat jika Islam masuk ke Nusantara dari Gujarat, India. Hubungan langsung antara Nusantara dan Arab baru terjadi pada masa kemudian. Seperti utusan dari Mataram dan Banten ke Mekah pada abad ke-7.
Tempat Air Kaligrafi
Berfungsi sebagai tempat air yang di hiasi dengan binatang mitologi seekor naga dan tulisan kaligrafi yang bermakna:
1 Alif Lam Mim, Sungguh kami menjadi teguh / kuat. Kami beriman kepada Nabi kami.
2 Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung.
Tempat Teh
Tempat untuk menyajikan teh, dengan bentuk khas Arab Timur Tengah dan hiasan arab kaligrafi yang bertuliskan bacaan do’a – do’a untuk keselamatan. Setelah melewati zona kesembilan yang berisi masuknya Islam ke tanah Sunda, mari kita melanjutkan ke zona berikutnya.
ZONA 10
Zona kesepuluh yakni, Tokoh Tokoh Islam di Tanah Pasundan.
Haji Purwa
Pada 1867, seorang peneliti sejarah berkebangsaan Belanda, J. Hageman menelusuri tentang hikayat agama Islam di Jawa Barat. Dalam bukunya, “Geschiedenis der Soendalanden”, dikatakannya bahwa orang Sunda pertama yang memeluk agama Islam adalah putra Prabu Kuda Lalean, yang mendapat julukan Haji Purwa.
Hageman menggunakan sumber-sumber lokal, termasuk penuturan masyarakat, untuk melacak keberadaan muslim pertama dari etnis Sunda tersebut. Menurutnya Haji Purwa dahulu bekerja sebagai pedagang yang telah melakukan kegiatan hingga ke luar Nusantara.
Datuk Kahfi
Datuk Kahfi adalah tokoh perintis dakwah Islam di wilayah Cirebon. Ia menggunakan nama Syekh Nurjati pada saat berdakwah di Giri Amparan Jati, yang lebih terkenal dengan nama Gunung Jati, sebuah bukit kecil dari dua bukit, yang berjarak + 5 km sebelah utara kota Cirebon, tepatnya di desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon.
Syekh Nurjati lahir di Semenanjung Malaka, putra dari Syekh Datuk Ahmad, Seorang ulama besar di Malaka, Ayahnya adalah putra dari Maulana Isa, yang juga tokoh agama berpengaruh di kampung halamannya. Dari ayahnyalah Syekh Nurjati mewarisi nama Datuk. Setelah berusia dewasa pergi ke Mekah untuk menuntut ilmu dan berhaji. Setelah itu Syekh Nurjati pergi ke Bagdad dan menemukan jodohnya dengan Syarifah Halimah serta mempunyai putra- putri. Dari Bagdad ia pergi berdakwah dan pada tahun 1420 sampai di Muara Jati dan disambut oleh Syahbandar Ki Gedeng Tapa. Kemudian Rombongan mereka yang berjumlah 10 orang pria dan 2 orang wanita mendapat izin untuk tinggal di Pesambangan, bagian dari Nagari Singhapura (sekarang Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon). Di sebuah bukit yang bernama Giri Amparan Jati.
Syekh Ouro
Pada tahun 1409 M, Kaisar China memerintahkan Laksamana Sam Po atau yang dikenal dengan Laksamana Cheng Ho untuk memimpin armada angkatan lautnya dan mengerahkan 63 buah kapal dengan prajurit yang berjumlah sekitar 27.800 orang untuk menjalin persahabatan dengan Kesultanan Islam. Dalam rombongan armada laut Tiongkok itu, diikut sertakan Syaikh Hassanudin atau Syeikh Quro dari Campa untuk mengajar agama Islam di tempat yang didarati.
Surat Al Imron
Surat Al Imron merupakan surat ke 3 dalam urutan Al Quran. Dinamakan Surat Ali Imran karena surat ini menceritakan tentang berita dan sejarah keluarga Ali Imran. Ali Imran adalah bapak dari Maryam, ibunda Nabi Isa AS.
Kitab Al-Quran
Kitab Al-Qur’an yang berisi tentang ajaran-ajaran dalam agama Islam. Tampak dalam surat tersebut bertuliskan surat Ad – Dhuha yang terdapat pada Juz 30 dari Al-Qur’an tersebut.
ZONA 11
Zona Sebelas, silakan para pengunjung dapat memilih tempat duduk untuk menikmati sajian film tiga dimensi dari dinosaurus.
ZONA 12
Silahkan selanjutnya kita sampai di Zona Duabelas yakni Pengaruh Cheng Ho di Tanah Pasundan.
Cheng Ho
Cheng Ho yang bernama asli Ma Ho lahir pada 1371 dari orangtua Muslim etnis Hui di Yunan. Hui adalah komunitas Muslim campuran Mongol-Turki. Pada 1381, Jendral Fu Yu-te dan pasukan Dinasti Ming menduduki Yunan dan menangkapi semua anak lelaki dewasa dan dan anak-anak.
Kisah Niaga Chengho
Bermula dari ekspedisi Cheng Ho terbentuklah Kampung Pecinan di Kota Cirebon. Meski terimbas pasang surut kebijakan politik pemerintah, warga Tionghoa di Cirebon tetap berusaha menjaga kebudayaan Cirebon.
Area kampung pecinan berada di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, tepatnya di sekitar Winaon-Kanoman-Lemahwungkuk-Talang-Pasuketan. Kampung ini terbentuk sekitar tahun 1415 ketika Laksamana Cheng Ho mendarat di Pelabuhan Muara Jati Cirebon.
Keramik
Keramik ini memilik motif tumbuh-tumbuhan bergaya China dinasti Ming yang banyak di bawa oleh ekspedisi Laksamana Cheng Ho sebagai alat perdagangan di Kerajaan – Kerajaan yang banyak beragama Islam.
Alat Perhiasan
Alat ini berfungsi sebagai alat perhiasan dengan motif warna biru putih bercorak bunga – bunga yang biasa di miliki oleh kalangan gadis anak para Bangsawan.
ZONA 13
Zona ketigabelas, berbagai kesultanan di Jawa barat.
Keraton Kanoman
Kesultanan Kanoman adalah suatu wilayah hasil pembagian Kesultanan Cirebon kepada ketiga orang putranya setelah meninggalnya .Sultan Abdul Karim (Pangeran Girilaya) atau yang dikenal dengan nama Panembahan Ratu pakungwati II pada tahun 1662, 12 tahun setelah kepergiannya ke Mataram.
Kesultanan Cirebon
Cirebon yang berarti Caruban atau campuran adalah daerah pesisir Jawa yang mempunyai arti penting dalam perkembangan seni, budaya dan agama di Nusantara, sekaligus merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau.
Awalnya Kesultanan Cirebon didirikan di Dalem Agung Pakungwati oleh Pangeran Walangsungsang yang merupakan putra dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran. Setelah bertahta Pangeran Walangsungsang dikenal dengan nama Pangeran Cakrabuwana.
Pemukiman Muslim di Tanah Sunda
Pada tahun 1302 AJ (Anno Jawa) /1389 M, pantai Pulau Jawa yang sekarang disebut Cirebon, ada tiga daerah otonom bawahan Kerajaan Pajajaran yang diketuai oleh Mangkubumi yaitu Singapura, Pesambangan, dan Japura. Setiap daerah memiliki pemimpin sendiri, Singapura / Mertasinga dikepalai oleh Mangkubumi Singapura, Pesambangan dikepalai Ki Ageng Jumajan Jati, dan Japura dikepalai Ki Ageng Japura. Dari ketiga daerah otonom ini, salah satunya adalah Dukuh Pesambangan yang dalam perkembangannya berubah menjadi Cirebon.
Al Quran Istambul
Al Quran Istambul disingkat QS yang sangat populer dan legendaris ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum bahkan juga di kalangan para ulama. QS yang dicetak pada abad ke-12 dan juga abad ke-14 masa Kesultanan Ottoman merupakan jenis kitab rahasia untuk membekali para pionir pengembang agama Islam yang melakukan ekspansi siar ke penjuru wilayah dunia yang belum Islam. Kitab ini dicetak sangat terbatas kepada para Mujahiddin (Pionir) yang akan penetrasi ke wilayah-wilayah tertentu.
Tempat Menyimpan Al-Quran
Tempat menyimpan Al – Qur’an kecil Istanbul dan tasbih dengan hiasan tulisan arab Kaligrafi yang bermakna meminta ampunan dengan pengakuan hamba yang sangat berdosa.
ZONA 14
Selamat datang di zona ke empat belas ,yakni berdirinya dan kejayaan kesultanan di Jawa barat
Kesultanan Banten
Kesultanan Banten berawal ketika Kesultanan Cirebon dan Demak memperluas pengaruhnya ke barat. Pada tahun 1524 sampai 1525, Sunan Gunung Jati bersama pasukan Demak merebut pelabuhan Banten dari Kerajaan Sunda.
Awalnya, Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, mulai membatasi pedagang muslim yang akan singgah di pelabuhan-pelabuhan Kerajaan Sunda untuk mengurangi pengaruh Islam yang akan diterima oleh para pedagang pribumi ketika melakukan kontak perdagangan dengan para pedagang muslim, tetapi upaya tersebut kurang mendatangkan hasil yang memuaskan
Masa Kejayaan Kesultanan Banten
Maulana Hasannudin sebagai penguasa pertama Banten, berhasil menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Maulana Hasanuddin kemudian digantikan oleh putra beliau Maulana Yusuf sebagai penguasa Banten kedua yang memerintah tahun 1570-1580. Hasil Karya beliau antara lain mendirikan pesantren-pesantren untuk syiar Islam di Banten, pada masa pemerintahannya dibangun tembok Keraton Surasowan dan membangun sawah percobaan tandur dan peng-irigasian.
Pegon
Benda ini bernama pegon, Benda ini berfungsi sebagai bagian dari perangkat musik gamelan yang bernama Bonang Panerus / Bonang Kecil karena bentuknya yang lebih kecil tetapi lebih besar yang disebut dengan Bonang Barung, dihiasi dengan tulisan huruf Pegon Kaligrafi yang bermakna Rajah / Azimat untuk menjauhkan mara bahaya.
Seperangkat Kinangan
Berfungsi sebagai perangkat kinangan, yang mana pada zaman dahulu kebiasaan mengunyah kapur dan daun sirih banyak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya dengan dihiasi ornamen huruf arab kaligrafi dengan dengan nilai seni yang sangat tinggi.
ZONA 15
Zona kelima belas, jalur perdagangan di Jawa barat.
Jalur Rempah
Ratusan tahun yang lalu, sebuah jalur lahir dari keramaian kapal – kapal dagang bangsa Arab, Persia, China dan India. Sibuk berlayar ke Timur menuju China, dan kapal China sibuk berlayar ke Selatan dan Barat penuh dengan muatan kain sutera dan keramik, tetapi selain itu juga ada benang yang tidak kalah pentingnya dan berharga yang ikut membentuk jalur peradaban dunia yang aromanya membuat ribuan kapal datang ke Nusantara.
Rempah telah diperdagangkan berabad lamanya sebelum masehi. Perdagangan ini menempuh Asia Selatan hingga Timur tengah dan Eropa, dilakukan oleh pedagang Arab dan China. Pada abad ke 15 dan 16, penjelajah Eropa Christopher Columbus dari Italia dan Portugis Vasco da Gama mencari jalan ke daerah asal rempah-rempah. Para pedagang Asia Selatan menyembunyikan peta ke daerah tersebut, hingga orang Eropa tak dapat menemukannya. Penguasaan atas rempah dianggap penting agar pemiliknya dapat disejajarkan dengan golongan elit. Para penjelajah mengorbankan hidup mereka untuk menguasai rempah-rempah di Asia Tenggara. Ratusan awak da Gama, tewas dalam ekspedisi 1498.
Perebutan Sunda Kelapa
Kerajaan Pakuan Pajajaran mencapai masa keemasannya pada masa Prabu Siliwangi. Di masa pemerintahannya, beliau memprioritaskan pembangunan di bidang ekonomi dan pendidikan. Pada masa itu, kerajaan Pakuan Pajajaran memiliki pelabuhan dagang di Banten, Pontang, Cikande (Tangerang), Karawang, Cimanuk dan pelabuhan Sunda Kelapa. Pelabuhan Sunda Kelapa digunakan untuk mengekspor lada dan beras ke negara-negara sahabatnya.
Bejana
Bejana ini digunakan untuk tempat menyimpan makanan dengan motif arab kaligrafi yang bertulisan bacaan do’a – do’a dalam islam.
Sajian Makanan
Berfungsi untuk menyajikan makanan terutama dalam perayaan upacara keagamaan umat Islam dengan hiasan kalimat huruf pegon kaligrafi yang bermakna Sebuah rajah/azimat untuk penjagaan diri.
ZONA 16
Zona keenam belas, kedatangan dan pengaruh VOC bagi Jawa barat
Perjanjian Dagang VOC
Salah satu misi VOC yang pertama setelah terbentuk adalah memperbaiki hubungan dengan Kesultanan Banten, mengingat berita dari Cornelis de Houtman dulu, Banten adalah salah satu sumber utama rempah-rempah, dan karena kekurangajaran Cornelis saja perdagangan dengan Banten berantakan. VOC lalu datang dengan membawa banyak hadiah dan janji perdagangan yang menguntungkan. Sultan Banten lalu mengizinkan VOC mempunyai wilayah sebagai tempat mereka melabuhkan kapal dagang, kantor administrasi dan membangun gudang. Pembangunan pos dagang permanen VOC pertama di Nusantara ini selesai tahun 1611.
Batavia
Pieter Both yang menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama, lebih memilih Jayakarta sebagai basis administrasi dan perdagangan VOC daripada pelabuhan Banten, karena pada waktu itu di Banten telah banyak kantor pusat perdagangan orang-orang Eropa lain seperti Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris, sedangkan Jayakarta masih merupakan pelabuhan kecil.
Botol
Botol yang biasa digunakan untuk menyimpan minuman dengan bertulisan bahasa belanda pada bagian gelasnya sebagai tanda khas era Kerajaan Belanda (VOC).
Media Barter
Alat untuk media barter berlambang VOC kamar dagang dari kerajaan belanda yang berupa potongan tembaga, bahan baku pembuatan segala macam benda dari alat rumah tangga, sampai senjata, meriam, dan lain lain.
ZONA 17
Zona Tujuh Belas , mengenal wayang dan Topeng asal Jawa barat.
Kebudayaan Wayang di Pasundan
Pada awalnya pertunjukan wayang golek diselenggarakan oleh para kaum laki – laki atau kaum bangsawan sunda dilingkungan Istana atau Kabupaten. Pagelaran seni wayang golek memiliki tujuan bermacam – macam, Mulai dari yang sifatnya ritual ataupun dalam rangka tontonan serta hiburan semata.
Topeng Banjet
Topeng Banjet adalah salah satu kesenian pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Topeng Banjet merupakan salah satu seni teater tradisional yang serumpun dengan Topeng Cisalak, Topeng Tambun,Topeng Betawi, dan Topeng Bekasi. Pertunjukan Topeng Banjet terdiri dari beberapa babak, yaitu atraksi musik, musik dan lagu, ronggeng menari dengan lawakan dan cerita. Cerita dalam kesenian topeng banjet biasanya tentang roman, sejarah, dan legenda. Penampilan ceritanya selalu disertai berbagai gerak pencak silat. Gerakan pencak ini diambil dari aliran cimande, serah, dan sabandar.
Patihan Sabrang
Patihan Sabrang merupakan jenis wayang dugangan atau sabet, artinya sering dimainkan dalam adegan perang. Istilah Patihan Sabrang didapat dari kata patih dan sabrang. Patih merupakan pangkat dibawah raja atau sering disamakan dengan Perdana Menteri. Sabrang atau seberang (indonesia) merupakan istilah untuk menunjuk kerajaan dunia wayang yang tidak terdapat di tanah Jawa. Dalam dunia wayang kulit purwa beberapa yang termasuk kerajaan seberang adalah Parang Kencana, Guwa Barong, Nuswa Kambangan, dll.
Prabu Bomantara
Prabu Bomantara adalah Raja negara Trajutisna / Prajatisa. Prabu Bomantara masih keturunan Bathara Kalayuwana, putra Bathara Kala dengan Bathari Durga / Dewi Pramuni dari kahyangan Setragandamayit. Karena ketekunan bertapa, ia menjadi sangat sakti. Berwatak angkara murka, kejam, bengis dan selalu menurutkan kata hatinya. Prabu Bomantara pernah menyerang Suralaya dan mengalahkan para Dewa. Prabu Bomantara kemudian menyerang negara Goa Siluman, menewaskan Prabu Arimbaji untuk menguasai wilayah hutan Tunggarana.
ZONA 18
Zona terakhir ,zona kedelapan belas yakni Zona Rengasdengklok
Apa itu Peristiwa Rengasdengklok?
Peristiwa Rengasdengklok dikenal sebagai salah satu peristiwa besar bagi sejarah bangsa Indonesia. Tepatnya pada zaman sebelum proklamasi Indonesia dikumandangkan di seluruh nusantara. Peristiwa ini menjadi faktor Indonesia dalam mencapai puncak kejayaannya pada waktu itu.
Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda terhadap presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Mereka adalah Ir Soekarno dan Drs. Moh Hatta yang dibawa ke Rengasdengklok Karawang. Peristiwa tersebut dinamakan Peristiwa Rengasdengklok karena kejadian terjadi di Rengasdengklok.
Kronologi peristiwa rengasdengklok bermula dari tanggal 14 Agustus 1945 dimana Hiro Hiti mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu. Peristiwa tersebut terjadi setelah kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat. Berita kekalahan Jepang segera menyebar terutama pada para pemuda yang bekerja di kantor Jepang.
Ketika itu, Soekarno, Hatta dan Radjiman baru saja kembali dari Dalat. Mereka pergi kesana dalam memenuhi undangan Marsekal Muda Terauchi. Marsekal adalah panglima Jepang yang membawahi kawasan Asia Tenggara. Sehingga mereka belum mengetahui mengenai menyerahnya jepang kepada sekutu.
Tanggal Rengasdengklok
Tanggal Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok tepatnya pada 16 Agustus 1945 pukul 13.00 WIB. Setelah Soekarno dan Hatta dilarikan ke Rengasdengklok, mereka didesak agar mempercepat pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pada peristiwa tersebut terjadi kesepakatan antara golongan muda yang diwakili oleh Achmad Soebardjo dan golongan tua yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta. Kesepakatan tersebut tidak lain adalah proklamasi yang akan dilaksanakan setelah jepang mengalami kekalahan dalam perang pasifik.